Rabu, 11 Januari 2012

Berusaha meskipun Keadaan Susah

Rasulullah bersabda, "Orang miskin itu bukanlah orang yang suka berkeliling mendatangi orang-orang untuk minta belas kasihan agar diberi sesuap atau dua suap makanan, tetapi orang miskin itu adalah orang yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok hidupnya, dan orang lain tidak mengetahui keadaannya sehingga mau bersedekah, juga menahan untuk tidak meminta-minta kepada sesama (HR Bukhori).
ALLAH mengharamkan "mutasail" dengan menjadikan diri bekerja sebagai peminta-minta walaupun dia faqir miskin apalagi berpura-pura, cacat buatan, pemaksaan anak untuk mengemis, sewa bayi dan sebagainya.
Inilah yang difatwakan HARAM oleh MUI untuk memberi pada yang meminta-minta dijalan-jalan. Pekerjaannya haram, memberi juga haram karna menghancurkan kemuliaan diri sebagai Muslim.
Sedangkan "As Saail" meminta bukan meminta minta karna benar-benar darurat diperboleh. Sementara orang beriman walaupun butuh sangat malu meminta itulah yang disebut "Al Mahrum" karna menjaga "Idz dzah" kemuliaan dirinya, "...Orang lain tidak tahu, menyangka bahwa mereka adalah orang-orang kaya karna mereka menjaga diri dari meminta minta..."(QS 2:273).
SubhanAllah, dibutuhkan kepekaan kita kepada yang mahrum ini, walaupun mereka malu meminta tetapi mereka tidak menolak kalau diberi, "...Engkau (Muhammad) mengenal mereka dari ciri-cirinya..." (QS 2:273), maka TOLONGlah mereka. Para sahabat terkejut ta'kala Rasul yang mulia mencium tangan petani tua, sebelum para sahabat bertanya Rasulullah lebih dahulu menjelaskan, "Kucium ia karna walau ia susah ia tetap BERJUANG MENCARI NAFKAH untuk KELUARGANYA. "Al Islaamu diinul amal" Islam adalah agama AMAL sahabatku Fillah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar